Peran Ulama Dalam Penguatan Ekonomi Ummat

Dalam tradisi keilmuan Islam, dikenal tiga ilmu klasik yang murni berasal dari dunia Islam yaitu ilmu kalam, Ilmu Fiqih-Ushul Fiqh dan ilmu Tasawuf. Juga, ada ilmu alat berupa Ulumul Qur'an dan Ulumul Hadis. Selain itu juga ada yang menambahkan ilmu bahasa sebagai ilmu alat. Di luar itu, tidak dikenal ada ilmu lain dalam peradaban Islam yang murni berasal dari peradaban Islam klasik. Kalaupun ada pemikiran tokoh tentang hal itu, tidak menjadi mainstream. Ia tidak ilmu yang mandiri seperti keilmuan Islam yang disebut di atas.

Sebagai contoh ilmu ekonomi dan ilmu pendidikan. Ia tidak muncul dari kalangan ilmuwan Islam klasik. Belum ada teori tentang ekonomi atau pendidikan yang lahir dari peradaban Islam klasik. Jika dicari referensi klasik tentang ilmu ini dalam peradaban Islam tidak ada. Ilmu ini berasal dari barat. Sebagian konsep yang muncul dari ilmuwan barat yang cocok dan sesuai dengan ajaran al-Qur'an dipakai. Sehingga diadopsi oleh ilmuwan Islam belakangan. Kalau ada orang yang mengakui bahwa ilmu sosiologi berasal dari Ibn Khaldun, alhamdulillah.

Dalam konteks trend ekonomi syariah saat ini. Penggabungan syariah dan ekonomi tentunya kurang tepat. Makanya di beberapa kampus dipisah fakultas ekonomi dan syariah. Syariah atau hukum mengkaji berkaitan dengan sah tidak sah, memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat. Sementara ekonomi mengkaji untung dan rugi. Sehingga ketika kita membahas perbankan syariah ternyata belum kita bahas dan fahami secara baik. Apakah perbankan secara Islam atau bisnis yang untung secara Islam?

Bagaimana Peran Ulama?
Ulama punya peran mengubah sikap mental masyarakat menjadi sikap positif. Satu di antaranya sikap amanah. Dalam bahasa lain disebut dengan kejujuran. Kenapa Nabi Muhammad bisa meraih untung yang lebih ketika berdagang? Jawabannya karena Nabi Muhammad amanah atau jujur. Nabi tidak pernah menipu pembelinya. Sehingga orang mau membeli dengan harga yang lebih. Kalau sebuah lembaga keuangan seperti bank berlaku curang, maka orang tidak akan mau menyimpan uangnya di bank.

Sikap mental yang lain adalah bekerja keras. Amanah saja belum cukup untuk bisa meraih keuntungan yang lebih. Maka amanah harus dibarengi dengan kerja keras. 

Peran kedua yaitu ulama hendaknya mampu melahirkan konsepsi yang dapat diterapkan secara efektif dan efisien oleh umat dan lembaga keuangan sehingga bernilai tinggi. Termasuk dalam meraih keuntungan materi.

Perlu diketahui informasi al-Qur'an tentang harta ada dua. Pertama terkait pentingnya berharta sebagai sarana termasuk untuk beribadah. Kedua juga ada celaan al-Qur'an disebabkan oleh harta seperti pangkal ayat surat al-Takatsur dan surat al-Humazah. Maka peran ulama adalah melahirkan konsep mengumpulkan harta dengan cara yang baik (efektif dan efisien), termasuk menghindari praktek ribawi.

Demikianlah penyampaian Prof. Dr. H. Al Yasa Abubakar dalam Muzakarah Ulama dengan tema "Revitalisasi Peran Ulama dan Perbankan Syariah dalam Penguatan Ekonomi Ummat" yang diadakan oleh STAIN Gajah Putih Takengon pada hari Rabu, 28 Februari 2018 di Gedung Kampus Baru STAIN Gajah Putih di Mulie Jadi yang baru diresmikan oleh Menteri Agama RI.
____


BACA JUGA penyampaian Prof. Al Yasa tentang:


Share this:

Post a Comment

 
  • Contact Us | Site Map | TOS | Privacy Policy | Disclaimer
  • Copyright © Bismi Rabb. Template by OddThemes